Apa yang Anda pikirkan ketika nama Dead or Alive mengemuka? Sebagian besar gamer tentu saja sudah sangat mengerti apa yang bisa diantisipasi dari franchise game fighting yang satu ini. Campur tangan Keoi Tecmo dan Team Ninja memang membuat Dead or Alive hadir sebagai produk yang cukup unik, terutama dari desain karakter wanitanya yang pantas untuk disebut sebagai yang terbaik di industri game. Menggabungkan mekanik gameplay pertarungan yang menyenangkan, desain karakter wanita yang memanjakan mata, dan sensualitas yang selalu menggoda, Dead or Alive tampaknya tahu benar cara untuk menarik perhatian gamer. Kini mereka berusaha meningkatkannya ke level yang lebih tinggi, lewat proses HD Remaster untuk platform generasi terbaru. Ucapkan selamat datang kepada Dead or Alive 5: Last Round!
Secara mekanik gameplay, Last Round memang tidak menyuntikkan hal baru apapun yang cukup signifikan untuk dibahas. Sejak ia diperkenalkan untuk pertama kali, Team Ninja hanya berfokus pada dua hal saja yang menjadi nilai jual utama – implementasi engine teranyar “Soft Engine” yang disebut-sebut mampu memvisualisasikan kulit manusia dengan lebih realistis dan tentu saja kehadiran dua karakter baru, yang salah satunya memang didesain eksklusif hanya untuk Last Round. Sebagian besar screenshot dan trailer yang dirilis selama beberapa bulan terakhir tampaknya menuju pada satu konklusi yang sama, bahwa Team Ninja tetap menjadikan “karakter wanita” Dead or Alive 5: Last Round sebagai ujung tombak utama.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dead or Alive 5: Last Round ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang menawarkan kualitas sensualitas yang lebih sempurna? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Pengalaman yang Tidak Banyak Berbeda
Jika menilik dari sisi gameplay, Dead or Alive 5: Last Round sebenarnya tidak mengusung perubahan yang cukup signifikan untuk dibahas. Selain beberapa seri yang menawarkan beberapa karakter baru, ia tetaplah Dead or Alive yang selama ini Anda kenal. Oleh karena itu, review yang sempat kami telurkan untuk versi generasi sebelumnya sebenarnya masih relevan untuk mendeksripsikan pengalaman seperti apa yang bisa Anda antisipasi dari game yang satu ini.“Satu hal yang dapat disimpulkan dengan pasti dari Dead or Alive 5 adalah keberhasilan Team Ninja untuk menghadirkannya sebagai sebuah game fighting yang kompetitif, namun di sisi yang lain, tetap menyenangkan. Kesederhanaan input tombol yang dapat diperlukan akan membuat Anda lebih berfokus untuk menerapkan strategi dan timing yang tepat untuk menyerang dan bertahan, alih-alih berpikir untuk mengingat-ingat input serangan kompleks. Melalui tiga tombol utama – menyerang, bertahan, dan bantingan, Anda dapat menciptakan begitu banyak kombo mematikan, juggling, serta memanfaatkan Danger Zones dan Cliffhanger yang ada. Dengan Power Blows, Anda diberikan kesempatan untuk menciptakan atmosfer pertandingan yang lebih dinamis.
Dari semua elemen yang ia tawarkan, Dead or Alive 5 memang tampil sebagai sebuah game fighting yang nyaris sempurna. Desain karakter wanita yang sensual dan memanjakan mata menjadi nilai ekstra yang akan membuat Anda betah memainkan game ini dalam waktu yang lama. Animasi yang indah, gerakan serangan yang sinematik dan dramatis, hampir tidak ada kekurangan yang bisa digali dari seri kelima Dead or Alive ini. Satu-satunya yang cukup mengganggu mungkin ada pada sisi plotnya yang terhitung tidak jelas. Begitu banyak karakter, begitu banyak interaksi, dan begitu banyak pertarungan yang dihasilkan, namun berujung pada cerita yang terhitung tidak signifikan. Dialog-dialog yang ada juga tidak berkarakter. Team Ninja gagal tampil maksimal di aspek yang satu ini.
Terlepas dari kekurangan kecil yang satu ini, Dead or Alive 5 adalah sebuah game fighting yang harus dimainkan oleh Anda yang memang menggemari genre fighting yang sederhana, apalagi Anda yang pria. Sebuah game fighting yang mampu memadukan kesenangan dan semangat kompetisi lewat mekanisme pertarungan dan desain visualnya tentu bukan sesuatu yang mudah ditemukan saat ini. Dead or Alive 5 melakukan tugasnya dengan sangat baik.”
0 comments:
Post a Comment